Inilah Tiga Tokoh Ekonomi Islam Di Indonesia
Tokoh ekonomi Islam Indonesia - Agama Islam sebagai rahmat bagi semesta mengatur segala aktivitas manusia dimuka bumi ini, termasuk bidang ekonomi. Ekonomi sebagai satu disiplin ilmu sudah ada sejak dulu, dimulai dari sosok sosiolog Ibnu Khaldun. Dan di Indonesia sendiri, ada beberapa yang nama yang di anggap sebagai tokoh ekonomi Islam.
Mengenal Tokoh Ekonomi Islam Indonesia.
1. Muhammad Syafi’I Antonio
Tokoh ekonomi Islam Indonesia yang satu ini lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 12 Mei 1965 Ia bernama lengkap Muhammad Syafii Antonio. Sebagian orang mungkin kurang mengetahui kalau beliau merupakan keturunan Tionghoa dengan nama Nio Chang Chung. Antonio dibesarkan oleh keluarga dalam didikan ajaran Konghucu, karena ayahnya adalah seorang pendeta. Selain konghucu, ia juga mengenal ajaran Islam yang diperoleh dari lingkungan sekolah dan pergaulan di lingkungan rumah.
Melalui proses yang panjang dalam pencariannya mengenai agama yang menurutnya benar dengan beberapa pendekatan. Ia kemudian sampai pada keyakinan tentang ajaran Islam, dan kemudian memeluk Islam pada umur 17 Tahun setelah perenungan yang panjang. Dalam mendalami Islam, ia dibimbing oleh KH Abdullah BinNuh Al-Ghasali pada tahun 1984. Keputusannya untuk memeluk Islam sangat ditentang oleh keluarganya, ia sempat di usir dari lingkungan keluarga, namun berkat kesabaran dan sikapnya yang santun kepada keluarga, tak lama kemudian Ibunya juga ikut memeluk Islam.
Sikapnya yang tekun belajar Islam terlihat melalui keaktifannya dalam berpartisifasi di tiap diskusi tentang Islam dan juga belajar bahasa Arab. Kehidupan dalam dunia pendidikan juga banyak di miliki beliau. Syafi’i Antonio pernah menempuh pendidikan di kampus ITB dan IKIP, walaupun kemudian ia pindah ke UIN syarif Hidayatullah. Aktivitas akademiknya tidak berselang lama karena ia memutuskan untuk melanjutkan studi ke Universitas Yordania. Setelah jenjang S1, ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang S2 di Internasional islamic University Malaysia dengan memilih bidang ekonomi Islam. Keinginannya untuk terus belajar dilanjutkan pada jenjang program doktor Universitas Melbourn, Australia dengan spesialisasi perbankan dan keuangan mikro.
2. M. Dawam Rahardjo
Nama selanjutnya yang juga dianggap sebagai tokoh ekonomi Islam di Indonesia adalah M. Dawam Rahardjo, anak seorang ahli tafsir al-Quran. Dawam Rahardjo dilahirkan di Solo, Jawa tengan pada tanggal 20 April. Berbeda dari syafi’i Antonio, Dawam dibesarkan dalam lingkungan keluarga Muslim dengan pendidikan agama Islam yang kuat. Pendidikannya, ia selesaikan pada program American Field Service di Amerika serikat dan gelar sarjananya dapatkan di Universitas Gadjah Mada.
Dalam karirnya, Dawam Rahardjo menjadi ekonom muslim dan melakoni berbagai aktivitas, selain itu, ia sempat menduduki jabatan dalam beberapa organisasi. Beberapa diantaranya, seperti menjadi ketua II pada dewan pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, sebagai direktur utama pada pusat Pengembangan Agribisnis, Ketua dewan Direktur pada Lembaga studi Agama dan Filsafat dan menjadi ketua redaksi jurnal ilmu dan kebudayaan ulumul Qur’an serta menjadi dosen pada lembaga pendidikan Pengembangan Manajemen (LPPM) di Jakarta
3. Adiwarman Karim
Satu lagi tokoh ekonomi Islam di Indonesia, yaitu Adiwarman Karim. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1963. Ia adalah sosok yang digambarkan sebagai pemuda yang memiliki hobi belajar. Kehidupan akademiknya juga sangat berwarna. Pendidikan S1, ia tempuh pada dua Universitas berbeda yaitu di IPB dan UI. Gelar insinyurnya ia dapatkan lebih dulu di IPB pada tahun 1988. Setelah ia mendapatkan M.B.A di European University, kemudian mendapat gelar sarjana Ekonomi di UI pada tahun 1989. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, Adiwarmankembali meraih gelar s2 di Boston University, USA dengan gelar M.A.E.P.
Dengan pengetahuan dan gelar akademiknya serta konsistensinya dalam bidang ekonomi, kemudian ia dikategorikan sebagai salah satu tokoh ekonomi Islam Indonesia. Gelar dan konsistensinya jugalah yang membawanya pada berbagai prestasi dan karir yang gemilang. Bebrapa karir yang pernah ia geluti. Mulai dari pegawai bank Mu’amalat Indonesia sampai kemudian memegang jabatan di pionir bank syariah sebagai wakil presiden direktur.
Itulah beberapa tokoh ekonomi Islam Indonesia yang pemikirannya sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi Islam di Negara ini.
Mengenal Tokoh Ekonomi Islam Indonesia.
1. Muhammad Syafi’I Antonio
Tokoh ekonomi Islam Indonesia yang satu ini lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 12 Mei 1965 Ia bernama lengkap Muhammad Syafii Antonio. Sebagian orang mungkin kurang mengetahui kalau beliau merupakan keturunan Tionghoa dengan nama Nio Chang Chung. Antonio dibesarkan oleh keluarga dalam didikan ajaran Konghucu, karena ayahnya adalah seorang pendeta. Selain konghucu, ia juga mengenal ajaran Islam yang diperoleh dari lingkungan sekolah dan pergaulan di lingkungan rumah.
Melalui proses yang panjang dalam pencariannya mengenai agama yang menurutnya benar dengan beberapa pendekatan. Ia kemudian sampai pada keyakinan tentang ajaran Islam, dan kemudian memeluk Islam pada umur 17 Tahun setelah perenungan yang panjang. Dalam mendalami Islam, ia dibimbing oleh KH Abdullah BinNuh Al-Ghasali pada tahun 1984. Keputusannya untuk memeluk Islam sangat ditentang oleh keluarganya, ia sempat di usir dari lingkungan keluarga, namun berkat kesabaran dan sikapnya yang santun kepada keluarga, tak lama kemudian Ibunya juga ikut memeluk Islam.
Sikapnya yang tekun belajar Islam terlihat melalui keaktifannya dalam berpartisifasi di tiap diskusi tentang Islam dan juga belajar bahasa Arab. Kehidupan dalam dunia pendidikan juga banyak di miliki beliau. Syafi’i Antonio pernah menempuh pendidikan di kampus ITB dan IKIP, walaupun kemudian ia pindah ke UIN syarif Hidayatullah. Aktivitas akademiknya tidak berselang lama karena ia memutuskan untuk melanjutkan studi ke Universitas Yordania. Setelah jenjang S1, ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang S2 di Internasional islamic University Malaysia dengan memilih bidang ekonomi Islam. Keinginannya untuk terus belajar dilanjutkan pada jenjang program doktor Universitas Melbourn, Australia dengan spesialisasi perbankan dan keuangan mikro.
2. M. Dawam Rahardjo
Nama selanjutnya yang juga dianggap sebagai tokoh ekonomi Islam di Indonesia adalah M. Dawam Rahardjo, anak seorang ahli tafsir al-Quran. Dawam Rahardjo dilahirkan di Solo, Jawa tengan pada tanggal 20 April. Berbeda dari syafi’i Antonio, Dawam dibesarkan dalam lingkungan keluarga Muslim dengan pendidikan agama Islam yang kuat. Pendidikannya, ia selesaikan pada program American Field Service di Amerika serikat dan gelar sarjananya dapatkan di Universitas Gadjah Mada.
Dalam karirnya, Dawam Rahardjo menjadi ekonom muslim dan melakoni berbagai aktivitas, selain itu, ia sempat menduduki jabatan dalam beberapa organisasi. Beberapa diantaranya, seperti menjadi ketua II pada dewan pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, sebagai direktur utama pada pusat Pengembangan Agribisnis, Ketua dewan Direktur pada Lembaga studi Agama dan Filsafat dan menjadi ketua redaksi jurnal ilmu dan kebudayaan ulumul Qur’an serta menjadi dosen pada lembaga pendidikan Pengembangan Manajemen (LPPM) di Jakarta
3. Adiwarman Karim
Satu lagi tokoh ekonomi Islam di Indonesia, yaitu Adiwarman Karim. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1963. Ia adalah sosok yang digambarkan sebagai pemuda yang memiliki hobi belajar. Kehidupan akademiknya juga sangat berwarna. Pendidikan S1, ia tempuh pada dua Universitas berbeda yaitu di IPB dan UI. Gelar insinyurnya ia dapatkan lebih dulu di IPB pada tahun 1988. Setelah ia mendapatkan M.B.A di European University, kemudian mendapat gelar sarjana Ekonomi di UI pada tahun 1989. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, Adiwarmankembali meraih gelar s2 di Boston University, USA dengan gelar M.A.E.P.
Dengan pengetahuan dan gelar akademiknya serta konsistensinya dalam bidang ekonomi, kemudian ia dikategorikan sebagai salah satu tokoh ekonomi Islam Indonesia. Gelar dan konsistensinya jugalah yang membawanya pada berbagai prestasi dan karir yang gemilang. Bebrapa karir yang pernah ia geluti. Mulai dari pegawai bank Mu’amalat Indonesia sampai kemudian memegang jabatan di pionir bank syariah sebagai wakil presiden direktur.
Itulah beberapa tokoh ekonomi Islam Indonesia yang pemikirannya sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi Islam di Negara ini.