Pengertian Bunga Bank dan Dampak Bunga Bank Bagi Ekonomi Umat
Dampak bunga bank bagi ekonomi umat - Dalam ajaran agama Islam, bunga bank disebut juga sebagai riba. Riba termasuk ke dalam salah satu dosa besar yang telah disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan, pada surat Al-Baqarah dan An-Nisa dikatakan bahwa riba termasuk kepada kezaliman yang harus dihindari. Sedangkan, menurut Nabi Muhammad SAW, melakukan riba sama halnya dengan berbuat zina sebanyak 33 kali. Maka, sungguh benar jika riba atau bunga bank harus dihindari.
Di samping dalam ajaran agama Islam, bunga atau riba juga menjadi persoalan bagi masyarakat luas. Masih banyak pro dan kontra dalam hal bunga bank. Oleh sebab itu, masyarakat mendukung adanya perbankan syariah di mana keuntungan yang didapat berasal dari sistem bagi hasil dan berbeda dengan bunga dari bank konvensional. Lantas apa dampak bunga bank bagi ekonomi umat?
Pengertian Bunga
Secara umum, pengertian bunga adalah tambahan biaya yang dikenakan dalam proses transaksi peminjaman uang. Jumlah besaran bunga pada bank berbeda antara bank satu dengan yang lain. Kemudian, ada beberapa hal yang mempengaruhi besaran bunga bank yang harus dibayarkan, yaitu kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu pinjaman, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, persaingan, dan jaminan pihak ketiga.
Sedangkan, dalam Islam bunga lebih dikenal dengan sebutan riba. Riba berarti melebihkan uang pinjaman ketika dikembalikan di mana hal ini termasuk pada bathil yang bertentangan dengan prinsip syariat Islam. Riba sendiri terdiri dari:
1. Riba qardh
Syarat tertentu yang diberikan kepada pihak peminjam (muqtaridh).
2. Riba Jahiliyah
Hutang harus dibayar lebih dari semestinya karena pihak peminjam tidak bis membayar pada waktu yang telah ditentukan.
3. Riba Fadhl
Pertukaran barang degan nilai dan takaran yang berbeda.
4. Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan barang karena adanya perbedaan atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian. Baca juga: Hal-Hal Penting lain Tentang Riba
Dampak Bunga Bank Bagi Ekonomi Umat
Perlu diketahui, dampak bunga bank bagi ekonomi umat sangatlah krusial. Oleh sebab itu, masyarakat perlu menyadarinya supaya tidak sampai mendapat kerugian di akhir. Berikut dampak bunga bank bagi ekonomi umat yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber:
Di samping dalam ajaran agama Islam, bunga atau riba juga menjadi persoalan bagi masyarakat luas. Masih banyak pro dan kontra dalam hal bunga bank. Oleh sebab itu, masyarakat mendukung adanya perbankan syariah di mana keuntungan yang didapat berasal dari sistem bagi hasil dan berbeda dengan bunga dari bank konvensional. Lantas apa dampak bunga bank bagi ekonomi umat?
Pengertian Bunga
Secara umum, pengertian bunga adalah tambahan biaya yang dikenakan dalam proses transaksi peminjaman uang. Jumlah besaran bunga pada bank berbeda antara bank satu dengan yang lain. Kemudian, ada beberapa hal yang mempengaruhi besaran bunga bank yang harus dibayarkan, yaitu kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu pinjaman, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, persaingan, dan jaminan pihak ketiga.
Sedangkan, dalam Islam bunga lebih dikenal dengan sebutan riba. Riba berarti melebihkan uang pinjaman ketika dikembalikan di mana hal ini termasuk pada bathil yang bertentangan dengan prinsip syariat Islam. Riba sendiri terdiri dari:
1. Riba qardh
Syarat tertentu yang diberikan kepada pihak peminjam (muqtaridh).
2. Riba Jahiliyah
Hutang harus dibayar lebih dari semestinya karena pihak peminjam tidak bis membayar pada waktu yang telah ditentukan.
3. Riba Fadhl
Pertukaran barang degan nilai dan takaran yang berbeda.
4. Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan barang karena adanya perbedaan atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian. Baca juga: Hal-Hal Penting lain Tentang Riba
Dampak Bunga Bank Bagi Ekonomi Umat
Perlu diketahui, dampak bunga bank bagi ekonomi umat sangatlah krusial. Oleh sebab itu, masyarakat perlu menyadarinya supaya tidak sampai mendapat kerugian di akhir. Berikut dampak bunga bank bagi ekonomi umat yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber:
- Sejak tahun 1930 hingga sekarang, bunga bank dapat mengakibatkan krisis ekonomi. Hal ini disebabkan karena sistem bunga menyebabkan tidak stabilnya nilai uang atau currency pada suatu negara. Dengan kata lain, uang akan berpindah dari negara yang tingkat bunganya rendah ke negara dengan tingkat bunga tinggi karena si pelaku (spekulator) ingin mendapatkan keuntungan.
- Dampak bunga bank bagi ekonomi umat selanjutnya adalah munculnya kesenjangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat sehingga terjadi fenomena yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
- Suku bunga pada bank akan menyebabkan turunnya angka investasi. Hal ini berdampak pada pula pada menurunnya proses produksi sehingga pengangguran akan semakin meningkat.
- Selanjutnya, berdasarkan teori ekonomi, sistem bunga pada bank akan menyebabkan inflasi. Inflasi akan menurunkan daya beli dan membuat masyarakat semakin terjerat dengan kemiskinan.
- Adanya sistem bunga akan menyebabkan negara-negara berkembang semakin terpuruk karena terjebak pada debt trap atau jebakan hutang. Seperti yang diketahui, setiap negara pasti memiliki hutang. Oleh karena itu, membayar uang bunganya saja sudah tinggi apalagi ditambah dengan hutang pokok yang harus dibayarkan.
- Dampak bunga bank bagi ekonomi umat di Indonesia juga mengakibatkan pengurasan terhadap dana APBN. Bunga yang ada menyebabkan negara harus melunasi bunga SBI dan bunga obligasi pada perbankan konvensional. Seharusnya, APBN di Indonesia memperoleh surplus setiap tahunnya. Namun, karena adanya sistem bunga atau riba ini mengakibatkan negara beserta rakyatnya semakin sulit meningkatkan kesejahteraan.
Nah itulah pengertian dan dampak bunga bank bagi ekonomi umat baik di dalam negeri maupun secara global. Semoga informasi di atas dapat membuat masyarakat semakin sadar akan dampak dari bunga bank bagi kehidupan.