Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Jenis Sistem Ekonomi Konvensional yang Berbeda dengan Ekonomi Islam

3 Jenis Sistem Ekonomi Konvensional yang Berbeda dengan Ekonomi Islam | Kegiatan perekonomian di tiap negara di belahan dunia manapun pastinya menganut sebuah sistem tertentu. Termasuk juga di negeri kita. Dan pastinya setiap sistem ekonomi, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang mana antara negara satu dan lainnya punya pendekatan berbeda dalam menyikapinya.

Nah, berbicara mengenai sistem ekonomi, dalam hal ini sistem ekonomi konvensional, ada beberapa macam. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan selengkapnya.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal

Sistem ekonomi konvensional yang pertama dibahas adalah kapitalis /liberalis. Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam kegiatan ekonomi. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak memiliki wewenang dan tidak ikut campur dalam urusan perekonomian warganya. Hal terpenting dalam sistem ekonomi kapitalis/liberalis ini adalah keberadaan modal.

3 Jenis Sistem Ekonomi Konvensional yang Berbeda dengan Ekonomi Islam

Sistem ekonomi kapitalis/liberalis ini menyerahkan perekonomian pada mekanisme pasar, yaitu prinsip penawaran dan permintaan. Individu memiliki kebebasan sepenuhnya untuk melakukan kegiatan perekonomian. Ciri-ciri utama sistem ekonomi kapitalis/liberalis adalah :

  • Adanya pengakuan hak individu.
  • Setiap manusia adalah homo economicus, yaitu manusia pasti akan dan membutuhkan kegiatan ekonomi untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hidupnya.
  • Adanya kedaulatan konsumen dan kebebasan konsumsi.
  • Adanya sistem persaingan bebas.
  • Laba atau keuntungan berpusat pada individu. Orang bebas mencari keuntungan sebesar-besarnya dari kegiatan ekonomi.
  • Modal merupakan faktor terpenting dalam sistem ekonomi ini.

Sistem ekonomi liberal kapitalis ini tentunya memiliki kekurangan, yaitu :

  • Adanya monopoli pasar.
  • Adanya pihak yang sangat dominan dan ada kelompok yang lemah.
  • Munculnya kaum borjuis (pemilik modal) yang mendapatkan keuntungan berlimpah dan kaum proletariat (buruh) yang dieksploitasi.
  • Tidak adanya pemerataan pendapatan karena semua individu berorientasi keuntungan.

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Sebagai kritik atas sistem ekonomi kapitalis yang sangat menguntungkaan para kaum pemilik modal dan adanya eksploitasi terhadap kaum buruh, serta munculnya ketimpangan ekonomi yang sangat besar, maka kemudian Karl Marx mengemukakan sebuah teori sistem ekonomi baru yang dikenal dengan istilah sosialis.

Sistem ekonomi konvensional yang kedua ini sangat bertentangan dengan pandangan sistem ekonomi liberalis. Dalam sistem ekonomi sosialis, kegiatan ekonomi sepenuhnya dikuasai oleh negara. Segala macam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakatnya diatur oleh negara, bahkan mengenai hak miliki pribadi.

Dalam sistem ekonomi sosialis ini, mereka tidak mengakui adanya perbedaan kondisi ekonomi antar individu. Masyarakat di sebuah negara harusnya memiliki kondisi “sama rata, sama rasa”. Tidak ada golongan si kaya dan si miskin. Masyarakat tidak memiliki hak apapun untuk melakukan inovasi dan kegiatan ekonomi, karena semua adalah tenaga kerja bagi negaranya.

Ciri-ciri utama sistem ekonomi sosialis adalah :

- Tidak ada pengakuan atas hak individu.
- Seluruh sumberdaya, baik alam atau manusia dikuasai sepenuhnya oleh negara.
- Produksi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
- Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah.

Sistem ekonomi sosialis ini banyak memiliki kelemahan seperti :

- Masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk memiliki hak milik pribadi.
- Daya kreasi dan inisiatif masyarakat berkurang dan tidak berkembang.
- Semua kebijakan pemerintah harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh rakyat.
- Pemerintah bersifat paternalisme.

Saat ini paham sistem ekonomi sosialis masih banyak dianut oleh negara komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC, dan lain sebagainya.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sebagai alternatif sistem ekonomi konvensional lain, kemudian lahirlah sistem ekonomi campuran yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif sistem ekonomi liberal kapitalis dan sosialis. Dalam sistem ekonomi campuran ini, pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan ekonominya.

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran ini adalah :

- Sumberdaya penting dan vital dikuasai oleh negara.
- Pemerintah menyusun dan mengatur kebijakan perekonomian.
- Pihak swasta diberikan kebebasan untuk mengelola bidang ekonomi yang sesuai peraturan.
- Hak milik pribadi diakui asalkan tidak merugikan kepentingan umum.
- Pemerintah brtanggung jawab terhadap jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
- Jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditentukan oleh mekanisme penawaran dan permintaan pasar.

Nah, itulah beberapa macam model atau sistem ekonomi konvensional yang menjadi panutan berbagai bangsa di dunia ini dalam memajukan atau memakmurkan negaranya. Semoga informasi diatas bermanfaat.