Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Akad Bank Syariah Yang Wajib Diketahui

Jenis-Jenis Akad Bank Syariah Yang Wajib Diketahui | Bisa dikatakan Bank syariah merupakan opsi lain bagi orang-orang yang ingin menyimpan atau meminjam uang, namun tidak harus terikat dengan riba (bunga), terutama buat umat muslim. Bank syariah di Indonesia muncul sebagai suatu bentuk respon terhadap keinginan masyarakat untuk menjalankan ekonomi Islam yang sebenarnya.

Pada sistem ekonomi Islam ini, ada istilah akad bank syariah. Akad sendiri merupakan kesepakatan, perjanjian, atau ikatan antara nasabah dengan pihak bank syariah. Akad ini sendiri akan bermuara pada adanya ijab qabul antara kedua belah pihak tersebut yang sesuai dengan syariah Islam.

Bentuk kerjasama antara pihak nasabah dan bank dalam akad ini sesuai dengan sistem ekonomi Islam yang jauh dari riba dan banyak merugikan salah satu pihak. Ada beberapa jenis akad bank syariah yang wajib Anda ketahui, diantaranya adalah :

1. Akad Istishna’

Akad Istishna’ merupakan istilah yang digunakan dalam transaksi jual beli dengan adanya sistem pembayaran cicilan atau bertahap. Pihak-pihak yang terlibat dalam akad Istishna’ ini memilik sebutan masing-masing yaitu :

- Al-mashnu : barang yang dipesan dalam transaksi akad istishna’.
- Al-mustashni : pembeli akhir dalam transaksi akad istishna’.
- Shani’ : produsen yang menerima pesanan barang.

2. Akad Kafalah

Akad kafalah adalah istilah yang digunakan untuk transaksi dengan adanya jaminan. Pihak yang memberikan jaminan untuk menanggung kewajiban pihak lain disebut sebagai Kaafil. Sedangkan pihak yang menerima jaminan biasa disebut sebagai makful.

3. Akad Wadiah

Merupakan perjanjian penitipan dana atau barang dari pemilik kepada penyimpan dana atau barang. Bagi pihak penympan ini terdapat kewajiban untuk mengembalikan barang si pemilik sewaktu-waktu sesuai keinginan. Kegiatan menabung di bank konvensional disebut sebagai Wadiah dalam bank syariah.

4. Akad Mudharabah

Akad ini merupakan sebuat bagi proses perjanjian pembiayaan/penanaman dana kepada seseorang untuk melakukan usaha yang sesuai syariah. Pemilik dana disebut sebagai Shahibul maal dan mengelola dana disebut sebagai mudharib. Dalam proses ini ada sistem bagi hasil usaha yang besarnya telah disepakati bersama.

Jenis-Jenis Akad Bank Syariah Yang Wajib Diketahui


5. Akad Musyarakah

Akad bank syariah  ini merupakan akad untuk proses perjanjian pembiayaan atau pendanaan suatu usaha yang dilakukan oleh dua belah pihak. Pembagian hasil dalam usaha ini sesuai kesepakatan yang disetujui sebelumnya. Sedangkan jika usaha mengalami kerugian, maka harus ditanggung berdasarkan proporsi modal masing-masing.  Baca juga: Memahami Akad Musyarakah dalam Ekonomi Islam

6. Akad Murabahah

Akad bank syariah ini merupakan istilah perrjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli suat barang. Harga yang ditetapkan merupakan harga perolehan barang ditambah dengan sejumlah margin yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

7. Akad Salam

Akad salam merupakan proses perjanjian pembiayaan transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan. Ada syarat-syarat tertentu dan pemberi dana harus membayar tunai terlebih dahulu.

8. Akad Ijarah

Akad ijarah merupakan perjanjian sewa menyewa suatu barang atau jasa. Pemilik barang yang disewa berhak mendapatkan imbalan dari pihak penyewa dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya.

9. Akad Qardh

Akad qardh merupakan suatu perjanjian transaksi pinjam meminjam tanpa adanya imbalan atau bunga. Dalam perjanjian ini, pihak peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikan uang pokok pinjaman dalam waktu tertentu yang telah disepakati. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun dengan mencicil.

Itulah 9 jenis akad bank syariah yang wajib Anda ketahui. Jika Anda ingin menghindari riba, maka menabung atau meminjam uang di bank syariah merupakan pilihan yang tepat. Karena bank syariah mengedepankan sistem bagi hasil menurut ekonomi Islam.